Bismillahirrohmanirrohim
Event LBT #35 temanya adalah Bika Ambon.
Bika ambon adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang konon dipengaruhi oleh budaya Melayu. Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh yang sangat terkenal dari kota Medan. Konon dahulu awalnya bika dijual di Jalan Ambon - Sei Kera Medan, sehingga dikenal dengan nama Bika Ambon dan bukannya Bika Medan hehehe. Apabila kita berkunjung ke kota Medan, tepatnya di Jalan Mojopahit, kita bisa menjumpai lebih dari 30 toko yang menjual bika ambon.
Bika ambon dikenal sebagai kue yang mempunyai serat-serat cantik dengan rasa manis, gurih nan legit. Serat-serat tersebut diperoleh dari proses fermentasi yang cukup lama. Proses pembuatannya memang lebih rumit dan lama apabila dibandingkan dengan membuat kue-kue yang lain, namun hal tersebut sebanding dengan hasil dan rasanya. Sekarang ini terdapat berbagai macam variasi dan bentuk bika ambon, misalnya rasa pandan, coklat, durian, karamel, keju dan lain sebagainya.
Ini adalah kali pertama aku membuat bika ambon. Udah lama sih pengen belajar membuat bika ambon sendiri, tapi maju mundur terus karena yang kebayang adalah prosesnya yang lama dan rumit menurutku. Selalu ada yang pertama ya dan di LBT #35 ini aku harus memaksa diriku untuk belajar membuat bika ambon. Dari berbagai resep yang aku baca, akhirnya aku memakai resep Mbak Rachmah yang kulihat dari blog Mbak Hesti. Matur nuwun sharingnya ya Mbak R dan Mbak Hesti. Resep asli bisa klik disini ya. Selain membandingkan beberapa resep, aku juga gugling berbagai tips dan trik membuat bika ambon. Ceritanya nervous bangeeet hahaha.
Setelah bika ambon matang dan aku keluarkan dari oven, sebenarnya udah gak sabar banget pengen segera diiris biar tahu seperti apa seratnya. Disabar-sabarin dulu deh biar bikanya dingin dan bisa diiris dengan rapi. Ketika pertama kali mengiris...asli deg-deg'an banget. Halaah...kaya mau ulangan aja nih ceritanya. Alhamdulillah....ternyata bika ambonku keliatan seratnya. Biarpun seratnya belum halus dan heboh, tapi itu udah bikin aku senang sekali. Semoga next time kalau bikin lagi, seratnya bisa lebih bagus.
BIKA AMBON
Bahan Biang :
50 gr tepung terigu
20 gr ragi instan
25 gr gula pasir
3 gr garam halus
100 ml air kelapa
Bahan A :
250 gr tepung tapioka / kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr gula pasir
Bahan B :
500 ml santan mentah kental dari 2 butir kelapa
2 gr garam halus
5 helai daun jeruk, buang tulang daunnya
2 helai daun pandan
Cara Membuat :
1. Bahan biang : Dalam suatu wadah, taruh ragi instan, tepung terigu, gula pasir dan garam halus. Tuang air kelapa kemudian aduk / uleni menggunakan tangan hingga adonan rata. Tutup wadah dengan plastik wrap / lap, diamkan 30 menit hingga adonan biang mengembang.
2. Bahan B : Masak santan kental beserta garam halus, daun jeruk dan daun pandan hingga panas saja (tidak usah sampai mendidih). Sisihkan dan biarkan dingin.
3. Bahan A : Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengembang. Tuang adonan biang ke dalam tepung tapioka / kanji. Aduk rata menggunakan tangan.
4. Tuang kocokan telur sedikit demi sedikit ke dalam campuran adonan biang + tapioka, sambil terus diaduk menggunakan tangan. Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga semua adonan tercampur rata.
5. Masukkan santan kental yang sudah disaring, aduk rata kembali menggunakan tangan dengan cara yang sama (dikeplok-keplok) hingga adonan tercampur rata dan teksturnya halus. Tutup adonan dengan plastik wrap / lap, diamkan selama 3 jam.
6. Panaskan oven 160'C . Siapkan loyang 20x20 cm, olesi dengan minyak (ada yang memberi alas kertas roti tapi aku skip). Letakkan loyang tersebut ke dalam oven selama kurang lebih 15 menit.
7. Siapkan adonan, buang busa-busa yang ada di permukaan adonan dan adonan JANGAN diaduk lagi. Tuang adonan ke dalam loyang.
8. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven, buka sedikit pintu oven hanya hingga adonan bika ambon di dalam loyang sudah terlihat berlubang-lubang permukaan atasnya (pertanda sudah mulai terbentuknya serat). Tutup pintu oven dan lanjutkan memanggang selama 40 menit.
9. Lakukan test tusuk untuk meyakinkan apakah bikanya sudah matang. Setelah matang, matikan api bawah oven dan nyalakan api atas sebentar saja untuk membuat warna permukaan kecoklatan. Kalau tidak ada api atas, bika ambon bisa langsung dikeluarkan dari oven ya.
10. Diamkan bika ambon di suhu ruang hingga dingin baru dikeluarkan dari loyang dengan bantuan pisau tipis. Potong sesuai selera.
Notes :
- Gunakan air kelapa segar, jangan memakai air kelapa yang sudah menginap semalaman.
- Jangan berpatokan pada suhu dan waktu pemanggangan pada resep, kenali oven masing-masing ya. Pada proses pembuatan bika ambon ini aku memakai suhu 150'C karena ovenku sudah cukup panas pada suhu tersebut.
- Supaya panas merata, sebaiknya loyang bika dialasi dengan loyang yang diberi pasir bersih. Bila tidak ada pasir, bisa menggunakan alas 2 buah loyang yang disusun, jadi total 3 loyang termasuk loyang yang berisi adonan.
- Untuk memperoleh bika ambon yang berminyak dan gurih, gunakan santan asli dari perasan kelapa dan bukan santan instan.
Panjaaang ya resepnya. Itu lah yang awalnya bikin aku keder duluan mau bikin bika ambon. Ternyata setelah dicermati sebenarnya tidak serumit yang aku duga sebelumnya. Kunci dari pembuatan bika ambon ini menurutku ada 2 yaitu proses fermentasi dan kejelian kita mengenali oven yang kita pakai.
Selain resep tersebut di atas masih ada resep lain dengan metode berbeda yang pengen aku coba. Aku juga penasaran ingin membuat bika ambon memakai cetakan kue lumpur. In shaa Allah...next time dicoba ya.
Fotonya...ampuun deh. Gak kreatif banget, udah gak tau mau digimanain lagi huhuhu. Jadinya fotonya mirip semua kaya gini deh. Di tempat yang sama, props yang sama dan style yang gak ada bedanya. Asli deh yang kebayang, cepat selesai foto dan cepat dibungkus bika ambonnya buat bekal. Buat bekal nih ceritanya.
Happy Baking...Salam LBT
Comments
Post a Comment